Rekapitulasi Data Ibu Hamil, Melahirkan, Nifas, Ibu Meninggal, Kelahiran Bayi, Bayi Meninggal, dan Kematian Bayi Desa Sariharjo Kabupaten Sleman Propinsi DI Yogyakarta pada tahun 2012 adalah;
TP PKK Desa Sariharjo : Catatan Data dan Kegiatan Warga Tahun 2012
Catatan Data dan Kegiatan Warga Desa Sariharjo 2012
TP PKK Desa Sariharjo : Data Pengunjung Posyandu Tahun 2012
Data Pengunjung Posyandu Desa Sariharjo Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo : Data Kegiatan Posyandu Tahun 2012
Data Kegiatan Posyandu Desa Sariharjo Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo : Laporan Kegiatan Pokja 4 Tahun 2012
Laporan Kegiatan Pokja 4 TP PKK Desa Sariharjo Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo : Laporan Kegiatan Pokja 3 Tahun 2012
Laporan Kegiatan TP PKK Desa Sariharjo Pokja 3 Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo: Laporan Kegiatan Pokja 2 Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo: Laporan Kegiatan Pokja 2 Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo: Laporan Kegiatan Pokja 1 Tahun 2012
TP PKK Desa Sariharjo: Laporan Kegiatan Pokja 2 Tahun 2012
Sekretariat TP PKK Desa Sariharjo
Kantor Sekretariat TP PKK Desa Sariharjo bertempat di:
Balai Desa Sariharjo
Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 20
Dusun Karangmloko, Desa
Sariharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman. Kode Pos : 55811
Telp. 0274 -869723
Profil Tim Penggerak PKK Desa Sariharjo
Tim Penggerak PKK
Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik terdiri dari 40
orang dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Ny. Marjanah
Wakil Ketua : Ny. Suyati Sawin
Sekretaris : Ny. Supargiyati
Wk. Sekretaris I : Ny. Nurjanah
Bendahara : Ny. Dra Jubarowati
Wk. Bendahara : Sarbini, S.Sos
Kelompok Kerja :
Pokja 1
Ketua Pokja I : Ny. Nur Rosidah
Sekretaris : Ny. Setyowati
Anggota :
Ketua Pokja II : Ny. Sulistyati
Sekrearis : Ny. Kapti Pratiwi
Anggota :
Ketua Pokja III : Ny. Sri Setyopuji Artati
Sekretaris : Ny. Susiati
Anggota :
Ketua Pokja IV : Ny. Asroniyah
Sekretaris : Ny. Yuni Ningsih
Anggota :
Ketua : Ny. Marjanah
Wakil Ketua : Ny. Suyati Sawin
Sekretaris : Ny. Supargiyati
Wk. Sekretaris I : Ny. Nurjanah
Bendahara : Ny. Dra Jubarowati
Wk. Bendahara : Sarbini, S.Sos
Kelompok Kerja :
Pokja 1
Ketua Pokja I : Ny. Nur Rosidah
Sekretaris : Ny. Setyowati
Anggota :
- Agung Suharto
- Ismirawati
- Amilah
- Tugiyati
- Anisa
- Nurmakiyah
Ketua Pokja II : Ny. Sulistyati
Sekrearis : Ny. Kapti Pratiwi
Anggota :
- Prabawa
- Sustiningsih
- Kristiana
- Sarjiyem
- Surip
Ketua Pokja III : Ny. Sri Setyopuji Artati
Sekretaris : Ny. Susiati
Anggota :
- Teguh Supranto
- Erna
- Sri Rahmawati
- Maryanti
- Purwaningsih
Ketua Pokja IV : Ny. Asroniyah
Sekretaris : Ny. Yuni Ningsih
Anggota :
- Erminah
- Riyanti
- Budi Sulistyawati
- Juwariyah
- Wantiyem
Masalah Pelaksanaan Tertib Administrasi
Pelaksanaan tertib administrasi PKK Desa Sariharjo masih memiliki permasalahan sebagai berikut:
- Keanggotaan Tim PKK Desa Sariharjo masih belum memenuhi kriteria, diharapkan seperti kemampuan, kemauan, dan etos kerja yang tinggi. Sedangkan mencari kader/pengurus sangat sulit. Ada yang mempunyai kemampuan, tapi tidak memiliki kemauan dan yang berkemauan tinggi tidak memiliki kemampuan.
- Keterbatasan dana yang ada di TP PKK Desa sehingga pelaksanaan 10 Pokok Program tidak semuanya bisa terlaksana secara maksimal, misalnya pelatihan kader dalam rangka meningkatkan kualitas kader
- Belum Maksimal kerja Sistem Informasi Manajemen/SIM PKK
Maksud dan Tujuan Tertib Administrasi
Tertib admistrasi mencangkup kegiatan pelaporan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK. Maksud dan tujuan
Pelaporan Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK adalah :
Pelaporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagi TP PKK Desa Sariharjo dalam membuat Program Kerja untuk thaun selanjutnya.
- Memberikan gambaran sejauh mana kegiatan yang telah di laksanakan oleh Tim Penggerak PKK Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik baik yang tertera dalam Program maupun di luar Program
- Sebagai masukan bagi program-program yang masih memerlukan tindak lanjut ; Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK yang telah dilaksanakan di Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.
Pelaporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagi TP PKK Desa Sariharjo dalam membuat Program Kerja untuk thaun selanjutnya.
Landasan Hukum Lomba Tertib Administrasi
Landasan Hukum Lomba Tertib Administrasi Tingkat Nasional Tahun 2013 adalah Surat penunjukan
dari Kecamatan tentang pelaksanaan Lomba administrasi tingkat
Nasional nomor : 063/KPTS/CMT/2013 tentang penunjukan Desa Sariharjo
untuk mengikuti Lomba Administrasi tingkat Nasional.
TP PKK Desa Sariharjo Berkomitment Melaksanakan Tertib Administrasi
PKK sebagai sebuah organisasi harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen organisasi, salah
satunya adalah tertib administrasi. Penerapan prinsip tertib
administrasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kinerja efisiensi pembinaan serta pelaksanaan program PKK dari
tingkat Dasa Wisma sampai ke tingkat pusat.
Hal
ini sesuai dengan Rencana Kerja Lima Tahun PKK Tahun 2010-2015 bahwa
dalam waktu lima tahun 2010-2015 TP PKK Kabupaten Sleman senantiasa
berupaya untuk meningkatkan profesionalisme kinerja TP PKK,
mewujudkan kuantitas dan kualitas SDM kader, manajemen, dan kemitraan
yang mantap sehingga tercapai tujuannya.
Tertib
adminstrasi merupakan upaya untuk mendapatkan data dan informasi
tentang 10 Program Pokok PKK secara tepat, akurat dan menyeluruh
mulai dari Dasa Wisma, Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota,Provinsi dan Tingkat Pusat, baik secara konvesional
(manual) maupun melaui penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM
PKK)
Pelaksanaan
tertib administrasi akan mempermudah TP PKK untuk memantau
perkembangan program-program dan kendala apa saja yang terjadi di
lapangan. Tertib administrasi dalam hal ini pengarsipan, laporan
keuangan dan tabel program kerja akan mempermudah pelaksanaan
koordinasi, monitoring dan evaluasi.
Arti Lambang PKK
Lambang PKK |
Lambang PKK adalah lambang sebagaimana yang telah ditentukan dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor48 Tahun 1983.
a. Bentuk
a. Bentuk
Akolade melingkar segi lima dalam arti Pancasila sebagai dasar Gerakan PKK
1. Bintang
2. 17 Butir Akpas, 8 simpul pengikat dan 45 butir padi
3. Akolade melingkar
4. Rangkaian mata rantai
5. Lingkaran putih dengan tulisan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, berwarna hitam
6. 10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga
2. 17 Butir Akpas, 8 simpul pengikat dan 45 butir padi
3. Akolade melingkar
4. Rangkaian mata rantai
5. Lingkaran putih dengan tulisan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, berwarna hitam
6. 10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga
b. Warna
Warna lambang terdiri dari :
1. Warna dasar lambang adalah biru benhur
2. Warna kuning yang dimaksud adalah warna kuning emas, untuk :
1. Warna dasar lambang adalah biru benhur
2. Warna kuning yang dimaksud adalah warna kuning emas, untuk :
1) Gambar Bintang
2) Gambar Padi
3) Gambar Rantai
4) Gambar Kelopak Bunga Kapas
5) Gambar Tangkai Padi dan Tangkai Kapas
6) Gambar Akolade Segi Lima
2) Gambar Padi
3) Gambar Rantai
4) Gambar Kelopak Bunga Kapas
5) Gambar Tangkai Padi dan Tangkai Kapas
6) Gambar Akolade Segi Lima
3. Warna putih yang dimaksud adalah :
a) Putih Perak untuk :
1) Gambar 10 mata tombak dalam lingkaran paling dalam
2) Gambar alokade melingkar
3) Gambar bunga kapas
4) Delapan simpul pengikat tangkai padi dan kapas
2) Gambar alokade melingkar
3) Gambar bunga kapas
4) Delapan simpul pengikat tangkai padi dan kapas
b) Putih Kapas untuk :
1) Lingkaran sebagai dasar tulisan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
2) Bunga Kapas khusus yang dicetak pada logam
2) Bunga Kapas khusus yang dicetak pada logam
c. Arti
1. Warna :
a) Biru melambangkan suasana damai, aman, tenteram dan sejahtera
b) Putih melambangkan kesucian dan ketulusan untuk satu tujuan dan itikad
c) Kuning melambangkan keagungan dan cita – cita
d) Hitam melambangkan kekekalan/keabadian
b) Putih melambangkan kesucian dan ketulusan untuk satu tujuan dan itikad
c) Kuning melambangkan keagungan dan cita – cita
d) Hitam melambangkan kekekalan/keabadian
2. Komponen :
a) Segilima melambangkan Pancasila sebagai dasar Gerakan PKK.
b) Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
c) 17 butir kapas, 8 buah simpul pengikat, 45 butir padi melambangkan kemerdekaan RI dan kemakmuran
d) Akolade melingkar melambangkan wahana partisipasi masyarakat – masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan segala kegiatan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional.
e) Rangkaian Mata Rantai melambangkan masyarakat yang terdiri dari keluarga – keluarga sebagi unit terkecil yang merupakan sasaran Gerakan PKK.
f) Lingkaran Putih melambangkan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
g) 10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga melambangkan gerakan masyarakat dalam pembangunan dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan sasarannya keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.
b) Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
c) 17 butir kapas, 8 buah simpul pengikat, 45 butir padi melambangkan kemerdekaan RI dan kemakmuran
d) Akolade melingkar melambangkan wahana partisipasi masyarakat – masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan segala kegiatan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional.
e) Rangkaian Mata Rantai melambangkan masyarakat yang terdiri dari keluarga – keluarga sebagi unit terkecil yang merupakan sasaran Gerakan PKK.
f) Lingkaran Putih melambangkan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
g) 10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga melambangkan gerakan masyarakat dalam pembangunan dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan sasarannya keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.
Arti keseluruhan Lambang PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merupakan gerakan nasional untuk pembangunan keluarga, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk menghimpun, menggerakan dan membina masyarakat dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dengan sasaran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk mewujudkan keluarga sejahtera yang selalu hidup dalam suasana damai, aman, tertib, tenteram, makmur dan sejahtera dalam rangka Ketahanan Nasional
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merupakan gerakan nasional untuk pembangunan keluarga, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk menghimpun, menggerakan dan membina masyarakat dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dengan sasaran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk mewujudkan keluarga sejahtera yang selalu hidup dalam suasana damai, aman, tertib, tenteram, makmur dan sejahtera dalam rangka Ketahanan Nasional
10 Program Pokok PKK
1. Penghayatan dan Pengamalan PANCASILA
Pancasila
adalah landasan ideologi negara Indonesia, dan terdiri dari 5
prinsip yang tidak terpisahkan, meliputi : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari
nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri
sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada
peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak
mulia.
2. Gotong Royong
Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap gotong royong sudah ada dalam tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti :
- Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
- Resaya, Tabur (Jawa Timur)
- Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat)
- Subak, Sekaha (Bali)
- Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat)
- Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur)
- Sakai-sembahyangan (Lampung)
- Marsi-dapara (Sumatera Utara)
- Pela, Masori (Maluku)
- Mapalus (Sulawesi Utara)
- Puludow, Pongerih (Kalimantan)
- Resaya, Tabur (Jawa Timur)
- Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat)
- Subak, Sekaha (Bali)
- Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat)
- Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur)
- Sakai-sembahyangan (Lampung)
- Marsi-dapara (Sumatera Utara)
- Pela, Masori (Maluku)
- Mapalus (Sulawesi Utara)
- Puludow, Pongerih (Kalimantan)
3. Pangan
Dalam
hal pangan, PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan,
antara lain dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran,
ubi-ubian, buah-buahan dan bumbu-bumbuan. Bahkan juga dianjurkan
memelihara unggas dan ikan serta cara pemeliharaannya di lahan
pekarangan mereka sendiri. Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan
keluarga, dan selebihnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga
dan meningkatkan penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis
diadakan dalam kerjasama dengan dinas pertanian setempat.
4. Sandang
Sebagai
salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai
daerah, PKK menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan
corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
Rumah
bukan sekedar tempat untuk berteduh saja. Rumah adalah tempat dimana
keluarga dapat hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam
lingkungan yang nyaman, damai, bersih dan apik.
Orang
perlu mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman.
Selain itu, perlu pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan
memanfaatkan pekarangan.
6. Pendidikan dan Keterampilan
Dalam
hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya
Program “Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat
memberikan pendidikan yang baik bagi putera-puterinya. Anak laki-laki
maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama. Sebagai
mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Dalam
rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”,
yang dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa
pendidikan adalah proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program
Keaksaraan Fungsional. Proses belajar program ini berdasarkan jenis
pekerjaan yang dibutuhkan peserta kursus.
Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
7. Kesehatan
Kesehatan
adalah kebutuhan dasar manusia. Orang harus belajar bagaimana cara
menjaga, memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.
Memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya sangat
erat kaitannya dengan persoalan kemiskinan dan ketidak tahuan, serta
pendidikan yang rendah.
Setiap
orang mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara
kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Orang harus tahu dan
mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan
sehat, menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam, maupun diluar
rumah. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan
usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem
pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu
(POSYANDU), dengan kader Posyandu yang terlatih.
Ada
5 Pelayanan Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga
Berencana, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Penanggulangan Diare.
Secara teratur ibu hamil memeriksakan diri di Posyandu, dan membawa anak
balitanya untuk pemeriksaan kesehatan (penimbangan anak dan imunisasi).
Penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan keluarga berencana diadakan di
Posyandu, bahkan diadakan pula pemberian maknan tambahan serta
demonstrasi tentang makanan bergizi.
Kader
Posyandu mendapat pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang
kesehatan yang menjadi program Posyandu. Untuk menjaga semangat kerja
Kader Posyandu, PKK menyelenggarakan Jambore Nasional Kader Posyandu
yang diadakan sekali dalam lima tahun. Pengalaman menyatakan bahwa hal
ini sangat membantu dalam upaya memotivasi semangat kerja kader bahkan
juga Tim Penggerak PKK setempat.
Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
PKK
menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga
dengan meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik
dalam melatih mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama
antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di beberapa
daerah ditingkatkan menjadi koperasi.
Selain manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur menciptakan lapangan kerja setempat.
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
Program
ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara
ekologis. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat
penting dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena
lingkungan yang rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar
lingkungan tidak dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain
tidak membuang sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan – penyuluhan kesehatan
lingkungan.
10. Perencanaan sehat
Perencanaan
sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk
mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan
kepentingan masa depan.
Anjuran untuk meyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”.
Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota.
Anjuran untuk meyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”.
Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota.
Visi dan Misi PKK
Visi
Terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlaq dan berbudi luhur, sehat, sejahtera, maju dan mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Misi
- Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan kewajiban sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM), demokrasi, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan serta pembentukan watak bangsa yang selaras, serasi dan seimbang.
- Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan dan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta pendapatan keluarga.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga serta upaya peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK dan perumahan serta Tata Laksana Rumah Tangga yang sehat.
- Meningkatkan derajat kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup serta pembiasaan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung.
- Meningkatkan Pengelolaan Gerakan PKK baik kegiatan pengorganisasian maupun pelaksanaan program-programnya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat
Sejarah PKK
Pembangunan
Nasional dapat terwujud, jika di satu pihak ada fasilitas dan pelayanan
publik yang memadai, dan di lain pihak ada warga dan masyarakat yang
secara sadar turut berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa
dan negara yang berdaulat. Dalam rangka ini setiap warga negara
mempunyai kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya, dan
terutama mempunyai tangung jawab sosial sebagai warga negara. Untuk ini
diperlukan pula adanya lingkungan yang kondusif, dimana seseorang dapat
berusaha dan mengembangkan potensi atau kemampuannya.
Sebagaimana telah dikemukakan, lebih dari 50 % dari penduduk Indonesia adalah perempuan, terutama mereka yang tinggal di perdesaan. Dan sebagian besar di antaranya ada dalam status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah. Ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya angka harapan hidup yakni laki – laki : 63 tahun, perempuan 67 tahun, dan angka kematian ibu (AKI) cukup tinggi yaitu : 307 per 100.000 kelahiran, serta angka kematian bayi (AKB) juga cukup tinggi yaitu : 46 per 1.000 kelahiran. Menyadari hal ini, maka PKK tergerak untuk meningkatkan kegiatannya khususnya upaya-upaya penurunan AKI dan AKB.
Melihat penderitaan yang dihadapi keluarga-keluarga di Jawa Tengah saat itu, terutama di perdesaan, ibu Isriati Moenadi sebagai isteri Gubernur Jawa Tengah, merintis terbentuknya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan masyarakat yang bertujuan “mewujudkan kesejahteraan keluarga, atas kesadaran dan kemampuan keluarga itu sendiri”.
Untuk mewujudkan ini, PKK melaksanakan “Sepuluh Program Pokok PKK”. Pada tahun 1967 Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, sebagai gerakan mulai dibentuk di seluruh Jawa Tengah. Keberadaan PKK ditengah-tengah masyarakat sangat dirasakan manfaatnya.
Sebagaimana telah dikemukakan, lebih dari 50 % dari penduduk Indonesia adalah perempuan, terutama mereka yang tinggal di perdesaan. Dan sebagian besar di antaranya ada dalam status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah. Ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya angka harapan hidup yakni laki – laki : 63 tahun, perempuan 67 tahun, dan angka kematian ibu (AKI) cukup tinggi yaitu : 307 per 100.000 kelahiran, serta angka kematian bayi (AKB) juga cukup tinggi yaitu : 46 per 1.000 kelahiran. Menyadari hal ini, maka PKK tergerak untuk meningkatkan kegiatannya khususnya upaya-upaya penurunan AKI dan AKB.
Melihat penderitaan yang dihadapi keluarga-keluarga di Jawa Tengah saat itu, terutama di perdesaan, ibu Isriati Moenadi sebagai isteri Gubernur Jawa Tengah, merintis terbentuknya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan masyarakat yang bertujuan “mewujudkan kesejahteraan keluarga, atas kesadaran dan kemampuan keluarga itu sendiri”.
Untuk mewujudkan ini, PKK melaksanakan “Sepuluh Program Pokok PKK”. Pada tahun 1967 Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, sebagai gerakan mulai dibentuk di seluruh Jawa Tengah. Keberadaan PKK ditengah-tengah masyarakat sangat dirasakan manfaatnya.
Apa
yang telah dirintis Ibu Isriati Moenadi, dilanjutkan kemudian oleh Ibu
Kardinah Soepardjo Roestam, sebagai Ketua PKK Provinsi Jawa Tengah, yang
selanjutnya tahun 1983 menjadi Ketua Umum Tim Penggerak PKK. Saat itu
kegiatan PKK ditingkatkan dan dikembangkan melalui upaya membangkitkan
dan menggerakkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang akhirnya
menarik perhatian berbagai kalangan, sehingga PKK banyak dikunjungi
tamu-tamu baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada tahun 1972, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Gubernur di seluruh Indonesia, agar gerakan PKK dilaksanakan dan ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Tim Penggerak PKK dibentuk di semua tingkat administrasi : Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah setempat.
Pada tahun 1972, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Gubernur di seluruh Indonesia, agar gerakan PKK dilaksanakan dan ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Tim Penggerak PKK dibentuk di semua tingkat administrasi : Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah setempat.
PKK
adalah suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah, dikelola oleh,
dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera.
PKK adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang independen non profit dan tidak berafiliasi kepada suatu partai politik tertentu.
PKK adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang independen non profit dan tidak berafiliasi kepada suatu partai politik tertentu.
Profil Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sariharjo
Laju organisasi PKK Desa Sariharjo tidak terlepas dari kepiawaian seorang pemimpinnya, berikut profil Ketua Tim Penggerak Desa Sariharjo yang menjadi salah satu tokoh kunci dibalik kesukesan program-program PKK Desa Sariharjo.
Ny. Marjanah |
Berikut profil Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sariharjo selengkapnya:
Nama : Ny. Marjanah
·
Tempat Tanggal lahir : Sleman, 12-05-1954
·
Pendidikan terakhir : SMA
·
Menikah : 20
Februari 1980
·
Nama Suami : Irsjadi
· Jumlah Putra : 3 orang
1. Bagus Gentur Saka Negara, ST
Supervisor Plant Dept. PT Toyoseal
2. Bagus Wirati Purba Negara, S.Fil
Dosen Universitas Multi Media
Nusantara Serpong Jawa Barat
3. Bagus Niti Negara
Menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi di UII
Fak. Hukum
·
Pekerjaan : Mengurus
Rumah Tangga
·
Pengabdian : Menjadi Kader PKK /UPGK Kel PKK Dusun tahun 1979
Ø
Menjadi Kader UPGK di desa sejak
tahun 1985
Ø
Mendapat Piagam dari Ketua TP PKK
DIY tahun 1990 (terlampir)
Ø
Menjadi anggota TP PKK Desa
Pokja IV tahun 1990
Ø
Menjadi sekretaris Pokja I TP PKK
Desa tahun 1998
Ø
Menjadi anggota BKM(Badan Keswadayaan Masyarakat) periode 2003 - 2009
Ø Menjadi Sekretaris Pokja IV tahun 2004
Ø Menjadi Sekretaris Pokja IV tahun 2004
Ø
Menjadi Ketua TP PKK Desa Sariharjo
tahun 2008-sekarang
·
Semboyan : Sekali kader
tetap kader
·
Motto : Dengan
ketulusan dan keikhlasan hati menjadi tenang
Demikian profil Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sariharjo, semoga kiprah dan semangat beliau menjadi motivator generasi selanjutnya untuk peduli dan bersama-sama memajukan kesejahteraan masyarakat.
Profil Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman
Desa Sariharjo
Kecamatan Ngaglik adalah wilayah yang masih terus berkembang, dengan banyaknya
pembangunan-pembangunan perumahan baru yang ada dan masih masuk di peta wilayah
Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik. Sampai
bulan September 2013 Desa Sariharjo memiliki 16 Pedukuhan yang terdiri dari 39
RW. Berikut ini tabel Nama pedukuhan dan RW yang berada di wilayah Sariharjo.
Tabel.1. Daftar RW perwilayah
Padukuhan
No.
|
Padukuhan
|
RW
|
1.
|
Rejodani 1
|
RW 1, RW 2
|
2
|
Rejodani 2
|
RW 3, RW 4
|
3
|
Ngetiran
|
RW 5, RW 6
|
4
|
Wonorejo
|
RW 7, RW 8
|
5
|
Tegalrejo
|
RW 9, RW
10
|
6
|
Tambakrejo
|
RW 11, RW
12
|
7
|
Tegalweru
|
RW 13, RW
14
|
8
|
Randugowang
|
RW 15, RW
16
|
9
|
Karangmloko
|
RW 17, RW
18
|
10
|
Mudal
|
RW 19, RW
20
|
11
|
Sumberan
|
RW 21, RW
22, RW 23
|
12
|
Nglempongsari
|
RW 24, RW
25, RW 26, RW 27, RW 28
|
13
|
Tegalwaras
|
RW 29, RW
30, RW 31, RW 32
|
14
|
Sedan
|
RW 33, RW
34
|
15
|
Jongkang
|
RW 35, RW
36, RW 37
|
16
|
Nandan
|
RW 38, RW 39
|
Luas Wilayah DesaSariharjo 829,75 Ha, sesuai rencana tata ruang dan wilayah, secara umum Kecamatan Ngaglik
adalah wilayah penghijauan, perumahan dan pendidikan. Secara geografis Wilayah
Kecamatan Ngaglik terbagi dalam 2 ( dua ) kawasan, yaitu kawasan Timur dan kawasan Barat, dan Wilayah Desa Sariharjo terletak di kawasan barat Kecamatan Ngaglik, dengan batas – batas
wilayah sebagai berikut :
§ Sebelah
Utara : Desa Donoharjo
§ Sebelah
Timur : Desa Sinduharjo
§ Sebelah
Selatan : Desa Sinduadi
§ Sebelah
Barat : Desa Sendangadi
Gambar 1. Peta Wilayah Desa Sariharjo
Tabel 2.
Data Umum TP PKK Desa Sariharjo
NO
|
URAIAN
|
TH. 2011
|
TH. 2012
|
TH. 2013
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Jumlah RW
Jumlah RT
Jumlah
DASA WISMA
Jumlah Anggota TP. PKK Desa
Jumlah Kader Umum
Jumlah Kader Khusus
Jumlah Kepala Rumah Tangga
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah Jiwa Laki-laki
Jumlah Jiwa Perempuan
|
39
110
266
40
218
189
3.338
8.320
8.475
|
39
110
266
40
218
189
3.828
3.889
8.678
8.978
|
Langganan:
Postingan (Atom)